Makam Raden Jakandar

Selamat Datang di Makam Raden Jakandar

Salah satu makam keramat di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, adalah makam Raden Jakandar. Letaknya di Desa Ujung Piring, sekitar 2 kilometer setelah Pasarean Syaikhona Cholil di Desa Martajesah.

Informasi Obyek Wisata

Makam Raden Jakandar

Wisata Religi

Ujung Piring Barat, Ujung Piring, Bangkalan, Kabupaten Bangkalan,  Jawa Timur, Indonesia.

  • JARAK DARI IBUKOTA KABUPATEN : + 9 KM
  • AKSES KE LOKASI : MUDAH
  • Kondisi Jalan ke lokasi : Aspal berbatu
  • Toilet / Kamar Mandi : Ada
  • Tempat Ibadah : Ada
  • Pusat Oleh-Oleh :  Tidak Ada

Pengetahuan sejarah, religi,  refresing, foto Hunting

Tentang Makam Raden Jakandar

Salah satu makam suci di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, adalah makam Raden Jakandar. Letaknya di Desa Ujung Piring, sekitar 2 kilometer setelah Pasarean Syaikhona Cholil di Desa Martajesah.

Raden Jakandar juga dikenal sebagai ‘Sheikh Magribi’. Julukan itu diberikan padanya karena pusarnya dikatakan memancarkan cahaya setiap kali matahari terbenam.

Dikelilingi oleh bunker

Makam ini menarik bukan hanya karena sosok Raden Jakandar. Namun juga karena di sekitar kompleks makam tersebut terdapat bunker-bunker dari zaman penjajahan Jepang.

Kodim 0829 Bangkalan mencatat jumlah bunker sebanyak 20 buah. Bunker tersebut tersebar di lahan sekitar 1 hektar di sekitar kuburan. Banyak bunker rusak dan pintu besi hilang.

Namun, terdapat sebuah bungker yang masih dalam kondisi baik yang terletak di dekat pintu masuk makam. Bungker hanya berjarak 50 meter dari tempat parkir, tertutup semak rimbun, pohon pisang, dan rerumputan gajah. Dari kejauhan hanya terlihat sebuah atap, seolah mencuat dari gundukan tanah.

Pintu masuk ke bunker berada di sisi timur, hanya terlihat setelah menemukan kuas. Di sekelilingnya benar-benar gelap dan dia harus merunduk untuk memasuki bunker. Di atas atap ada sepotong besi sampai ke atas. Sementara di salah satu dinding terdapat tulisan dengan huruf Jepang.

Sekitar 500 meter dari bunker pertama, terdapat bunker lain yang juga masih utuh. Bentuknya lebih besar, kemungkinan digunakan untuk menyimpan senjata di masa lalu. Selain itu, ada juga benteng dengan lubang di tengah yang mengarah ke laut, kemungkinan untuk lubang meriam.

Tak jauh dari benteng, ada satu lagi bungker yang sudah runtuh dan hanya menyisakan fondasi. Di tengahnya ada genangan air besar dan di temboknya ada lubang seperti tembakan. Kondisi ini menandakan telah terjadi pertempuran sengit di sana.

Sayangnya situs bersejarah ini tidak terawat dengan baik dan akses jalannya tertutup pepohonan liar. Padahal bunker merupakan situs penting yang dapat dijadikan sebagai wisata edukasi sejarah pertempuran di Pulau Madura.

Galeri Foto

Destinasi Lainnya